SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA SILAHKAN BERSENANG-SENANG :)

Leadership ala KI

Pembelajaran pada mata kuliah Keterampilan Interpersonal pertemuan 14 kita dilatih untuk menjadi sosok pemimpin sesuai dengan tema pada saat itu leadership.


Game pertama kita dipasangkan berhadap-hadapan siapa yang aka jadi cermin dan orang yang akan bercermin, sama halnya kita meniru atau melakukan gerakan yang sama saat dihadapkan kepada orang yang akan menjadi cermin harus meniru gerakan dari orang yang bercermin. Meniru memang sulit tapi bergerak dan bergaya dengan keinginan kita sendiri mudah menjadi pemimpin tak semudah yang kita bayangkan. Pemimpin harus bisa memutuskan tindakan apa yang harus ia lakukan, gerakan-gerakan sulit atau komunikasi yang sulit dapat memperhambat kerja seseorang.


Game kedua, kita akan memerankan sebuah drama, drama tentang kerajaan. Dimana ada seorang raja yang tua, bijaksana dan tidak angkuh, raja ini akan mengadakan sayembara untuk mencari pengganti dirinya atau calon raja. Drama ini akan dimainkan dalam 1 tim kelompok yang masing-masing orang ada yang menjadi raja, 3 pangeran, dan yang terakhir menjadi penasehat kerajaan. Seorang raja tua dan bijaksana ini ingin mencari seorang pemimpin yang kelak dapat menjadi pengganti dirinya yang cocok oleh karena itu raja mengadakan sayembara kepada 3 putranya untuk mencari benda berharga. Ketiga putanya tadi mencari dari berbgai daerah bahkan keliling dunia untuk menemukan yang ayahanda cari. Sepulang dari perjalanan yang jauh ketiga puteranya kembali dengan membawa barang yang dianggapnya berharga untuk dihadiahkan kepada ayahnya (raja). Anak pertama memberi sebuah permata yang indah dengan keindahannya tiada tandingannya kemudian anak kedua memberikan bunga edelwis, bunga yang melambangkan keabadian yang tak akan pernah mati sampai kapanpun. Lalu kemudian datanglah anak ketiga dengan bangga dia memberikan sebuah peta yang akan mengantarkan raja kepada sebuah padang rumput yang luasnya berhektar-hektar dengan kesuburan tanahnya anak ketiga berasumsi agar rakyat kelak dapat mulai bercocok tanam menjadi seorang pemimpin harus mempunyai visi misi yang jelas untuk dapat berkarya di masyarakat. Maka dari itu raja memilih anak ketiga untuk menjadi penerusnya kelak.

Game ketiga, kita akan memerankan sebuah drama tentang sopir truk dan seorang petani. Pembagian perannya sangat mudah dalam hal ini yang belum memerankan peran sebelumnya saat drama raja akan menjadi peran dalam drama sopir truk dan petani. Dalam kisah drama kali ini kita harus berfikir kritis jika tidak ujung-ujung malah terjadi ketidak jelasan, kisahnya dimulai saat seorang sopir truk mengendarai di jalan yang sepi sunyi senyap dalam perjalanannya tiba-tiba ada 2 orang asing yang ingin menumpang untuk diantar ke kota kebetulan saja sopir truk juga ingin ke kota jadi pikirnya sekalian saja diantar kedua orang asing itu. Selang beberapa jam kemudian seorang petani yang sedang memikul benda bawaan yang berat meminta tolong sopir truk untuk berhenti dan mengantarnya ke kota terdekat. Ikutlah petani itu kurang beberapa mill lagi sampai di kota petani tadi mengetok-ngetok kaca jendela belakang truk, petani itu minta agar sopir truk menepi ke pinggir jalan kemudian sopir truk bertanya kepada petani itu,” Kenapa berhenti kota kan masih kurang beberapa mill lagi?, jawab petani lebih baik saya berjalan dari sini saja karena jika saya menaiki kendaraan saya semakin berat. Si sopir terheran-heran kenapa begitu. Dari kisah itu diketahui pada saat selama perjalanan di truk seorang petani terus memikul barang bawaannya sehingga itu membuatnya tambah berat jika naik kendaraan. Pembelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini kita harus percaya pada pemimpin kita. Seorang pemimpin di percaya oleh anak buahnya untuk memimpin mereka menuju hal yang lebih baik. Game keempat dinamakan starTrack. Mata merupakan alat indra penglihatan bagaimana jika mata kita ditutup bagaimana caranya seorang yang matanya ditutup dapat melihat, maka dibantulah dengan adanya seorang pemimpin. Permainan ini dilakukan untuk menguji kepercayaan anak buahnya kepada pemimpinnya. Dimana seorang pemimpin akan memandu anak buahnya untuk menuju kesuksesan. Gamenya dilakukan saat mata kita ditutup dan kita akan dipandu oleh ketua kelompok untuk melakukan sebuah goresan tinta di kertas yang menunjukkan simbol bintang. Seorang pemimpin harus bisa dipercaya oleh anak buahnya. Salah satu dari kita secara bergantian akan dipilih untuk memulai menggariskan sebuah garis di lintasan bintang sampai ada yang berhasil berkat usaha antar teman dan ketua yang memberi tau jalannya sebuah bintang pada kertas gambar akhirnya berhasil dan berjalan secara mulus meskipun ada beberapa yang gagal.

0 komentar:

Posting Komentar